FLU SIRAH NGELU ORA ISO NGAMBU

Standar

flu kepala pening tidak bisa membaui (anosmia)

diary 14 hari

Hari masih pagi. . .dari bangku di mana dia duduk menikmati kopi dipinggir jalan itu sudut matanya sekilas melihat sesuatu di pinggir jalan. Ditajamkan pandangannya ke arah benda yang menarik perhatian itu, sejenak kemudian kakinya melangkah mendekat ke arahnya. Tampak jelas olehnya sebuah buku kecil cukup tebal berwarna biru tua, yang tergeletak di cerukan bahu jalan di antara jalan aspal dan gundukan trotoar. Ketika tangannya meraih mengambilnya dia merasa yakin bahwa benda itu terjatuh dari tas pemiliknya. Diamatinya sejenak, segores tulisan rapi berwarna emas tarpahat pada sampulnya : Diary Mas Joko

Dengan asal saja dibukanya buku kecil itu, hampir halaman di tengah-tengah buku, terlihat larik-larik tulisan tangan yang cukup rapi. Kakinya melangkah kembali ke bangku dimana sebelumnya dia duduk. Setelah meneguk kopinya tangan kanannya meraih sepotong makanan. Sambil pelan2 makan dibacanya tulisan2 pada buku kecil itu. . . . .

Kamis 1 September 2022

Petang, pulang kerja. . .rasanya pengen mandi pake air hangat. Sampai rumah langsung merebus air sambil bersiap2 mandi.
Menunggu air panas, jam 18:30 ditelpon istri. . .hari Kamis biasanya pulang terlambat krn meeting manajemen di kantornya, pasti itu telepon memberi tahu pulang terlambat.
Ternyata perkiraan meleset, bukannya memberi tahu pulang terlambat melainkan memberi tahu istri tadi sore jam 16 kecelakaan sepeda motornya ditabrak motor lain dari belakang. Tangan kiri cedera perlu penanganan cepat dan akan dilakukan tindakan ops nanti jam 7 malam (berarti 30 menit lagi).
Cepat-cepat mandi, lalu sholat magrib. Pesan pada anak2 apa yg harus dilakukan soal makan malam dll.
Langsung meluncur ke RS dan sampai jam 19 lebih sedikit (veteran pembalap).
Nunggu dokter yg akan ops rupanya cukup lama, entah msh pelayanan di klinik atau justru sdh tindakan ops pasien lain. Infonya ada 7 pasien yg harus ops malam ini.
Sambil menunggu menyempatkan membeli nasi padang dan tentu saja kopi panas, sementara istri puasa persiapan ops.
Sekitar jam 22 kurang berangkat ke ruang ops di lantai 4.
Selesai jam 23 dan kembali ke bangsal.
Pengen pulang tetapi sdh malam, krn anak2 dirumah hanya berdua. Kondisi mereka juga belum benar2 fit. Adik minggu2 yang lalu batuk panas mengikuti tren teman2 di sekolah TK-nya yg bergantian izin sakit. Skr adik msh tahap meningkatkan stamina. Kakak beberapa waktu dulu drop Hb-nya krn sakit typus, skr juga belum sepenuhnya fit. Kakak masih agak lemah, sempat ikut upacara sekolah dan ekskul basket tetapi blm kuat. Kadang merasa pusing dan mual. Sempat juga panas demam dan batuk.


Jum’at 2 September 2022

Pagi2 waktu subuh pulang ke rumah, terasa udara dingin sekali mungkin krn hanya mengenakan hoody walaupun tebal rupanya masih tembus juga. Sampai rumah cepetan ngurus anak2. Heemmm kakak hebat sekali sdh bangun dan sdh memanaskan air siap untuk mandi.
Yang harus dilakukan dg cepat adalah menanak nasi. Sholat subuh dulu lalu membuatkan susu untuk adik.

Sementara setelah mandi kakak membuat lauk untuk makan pagi, ayah memandikan adik.
Setelah kakak adik mengenakan pakaian sekolah dan selesai makan pagi jam 06.20 bertiga naik sepeda motor, mengantar kakak dulu di SMP lanjut ngantar adik di TK.
Dari ngantar sekolah terusan ke RS, mampir makan pagi dan minum kopi.
Setelah beberapa saat di RS pulang lagi ke rumah untuk misi mengerjakan pekerjaan kantor.
Walaupun sdh minum obat flu. . .tetapi siang ini pergi ke masjid untuk sholat Jum’at dengan tidak mandi krn terasa dingin.
(semula Tremenza untuk flu, lalu ditambah Paracetamol krn pusing, akhirnya ganti Intunal yang praktis unt flu dan pusing juga)
Jam 13 lebih jemput kakak di SMP langsung kembali pulang ke rumah. Kemudian menyiapkan pakaian ganti untuk dibawa ke RS.
Berangkat berdua dengan kakak menjemput adik TK Full Day dan langsung ke RS.
Sore hari berempat kumpul di RS.
Keluarga Klaten juga datang di RS sampai malam. Kejadian unik, petang setelah makan bakso di samping masjid RS, gabung ikut jamaah sholat magrib, baru dapat 1 rakaat rasanya mau membatalkan sholat, ruangan terasa sangat dingin sampai kaki gemetar tidak terkontrol, namun akhirnya bisa bertahan sampai selesai.
Malam minum Intunal kemudian tidur, besuk pagi2 sekali harus pulang kerumah. Kakak dan adik tidur cukup nyenyak. Besok pagi mereka berangkat sekolah


Sabtu 3 September 2022

Setelah subuh bertiga naik motor pulang
Mandi, makan pagi dll. . .lalu bersama2 berangkat ke sekolah SMP dan TK
Jam 12 jemput kakak di SMP lalu jemput adik di TK. Hari Sabtu mereka pulang siang hari,
Kembali pulang ke rumah
13.30 bertiga naik mobil jemput istri ke RS. . .agak sore pulang bersama2.


Minggu 4 September 2022

Hari ini serasa lebaran meriahnya.  Pagi kakak Kulonprogo datang bersama istri dan anak.
Makan siang bersama keluarga kakak dan adik.
Baru makan bersama, keluarga dari Turi Sleman datang. Jadilah melanjutkan obrolan dengan sangat ramai.
Sore…keramaian babak ke-2 berlanjut karena gantian keluarga Klaten datang semua. Ngobrol sana sini, baru kembali ke Klaten ketika sdh cukup malam.


Senin 05 Sept 2022

Pagi berangkat spt biasa.
11.30 Makan siang
Membuka bekal makan siang dari rumah. Lauk ayam goreng dan sayur.
Seperti biasa cek dulu kondisi bekal makan siang untuk meyakinkan semua baik tdk basi.

-CEK SAYUR BASI APA TIDAK. . .TIDAK BAU ???
-CEK AYAM GORENG . . .TIDAK BAU ???
-Freshcare Citrus di meja. . .TIDAK BAU
-Kayu Putih murni. . .SEDIKIT BAU
-Kopi di gelas. . .TIDAK BAU
-Kopi bubuk Kapal Api. . .TIDAK BAU
-Bola kamper di kamar mandi. . .SEDIKIIIIIT BAU
Heran dg apa yang terjadi. . .hidung tidak pilek tidak tersumbat, tidak batuk juga.
Sore pulang bersikap biasa saja. Sampai garasi buka jok motor, nyobain membau BBM langsung dari lubang tangki. . . .TIDAK BAU JUGA.
Masuk rumah, mandi sholat.
Syukurlah masih ada lauk dan sayur. . .tdk perlu memasak atau beli.
Makan malam bersama, kopi terasa nikmat sekali walaupun tidak terasa bau aromanya.
Setelah sholat isya menyiram rumput halaman depan dan tanaman dengan sprayer listrik. Dilanjutkan menyapu halaman, mencuci piring dan pakaian he he maklum sempatnya malam, besok pagi2 sibuk urusan dapur dan ngantar anak sekolah.
Sebelum tidur iseng2 nyobain membaui

-korek api gas dekat hidung. . .TDK BAU
-gas elpiji persis di atas kompor. . .SDIKIIT BAU
-BAYCLIN langsung dari mulut botol. . .TDK BAU
-Kayu putih murni. . .SDIKIT BAU


Selasa 06 Sept 2022

Pagi bangun tidur
-FreshCare Citrus. . .TIDAK BAU
-Menggoreng bandeng. . .TIDAK BAU
Jam 06.50 berangkat kerja. . .ngasih minyak kayu putih murni pada masker. . .EHHH SDH BISA MEMBAUI
Sampai kantor tes FreshCare. . .SDH BAU
Bikin kopi panas. . .SDH BAU


Rabu 07 Sept . .14 Sept 2022 (lagi gak sempat nulis hi hi)

Semua berjalan spt biasa. Kerja berangkat pagi pulang sore, ngobrol dg tetangga tetap biasa saja. Pertemuan trah keluarga maupun kumpulan RT semua berjalan apa adanya.

Dan seperti biasanya pula banyak kabar dari keluarga, teman & tetangga yang ramai2 batuk flu maupun demam.
Semua sama. . hanya satu yang beda, mereka tidak pernah menyadari apakah hidungnya pernah tidak bisa membaui, dan juga tidak pernah pula menulis cerita dalam sebuah diary.

Jari tangan kirinya membuka lembar halaman buku kecil itu. . .kosong ! Senyum kecil menyungging disudut bibirnya ketika teringat hari itu tanggal 15 September 2022 yang artinya sudah semestinya halaman yang dibaca tadi adalah halaman terakhir yang ditulis kemarin oleh pemiliknya, barangkali saja ditulis tadi malam.
Setelah menelan makanan dan meneguk sisa kopi di gelas, segera dia berdiri hendak beranjak membayar kopi dan makanan kecil yg sudah dinikmatinya. Sejenak merenung dan menarik nafas panjang, mau diapakan buku kecil itu??? Dia merasa tidak berhak membawa dan menyimpannya, tetapi merasa sayang tidak sampai hati bila mengembalikannya di cerukan bahu jalan dimana sebelumnya buku itu ditemukan.
Akhirnya dibiarkan saja buku kecil biru itu tergeletak di atas meja dekat dengan gelas kopi yang sudah kosong. Senyum terkulum karena hatinya geli seandainya nanti buku kecil itu dibuka dan dibaca orang lain kemudian ditinggalkan, begitu dan begitu seterusnya,

MENANGKARKAN JALAK SUREN

Standar

Jalak Suren / Jalak Uren

(Sturnus contra)

 

Klasifikasi Ilmiah Burung Jalak :

Kerajaan        : Animalia

Filum              : Chordata

Kelas              : Aves

Ordo               : Passeriformes

Famili             : Sturnidae

Marga             : ¤ Sturnus               Jalak Suren (Sturnus contra)

                                                            Jalak Putih (Sturnus melanopterus)

                          ¤ Leucopsar          Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)

                          ¤ Acridotheres      Jalak Kerbau (Acridotheres javanicus)

Klaten 19 Agustus 2011 – SJS

Di Jawa pada sekitar tahun 1980an masih banyak burung jalak suren di alam bebas. Di sekitar kita burung ini sering berkeliaran secara  bergerombol mencari makan di lahan persawahan. Namun untuk masa sekarang sangat jarang ditemukan spesies burung ini, habitat yang ada saat ini mungkin tinggal di hutan atau di rawa-rawa. Semakin langkanya jalak suren justru semakin memacu pecinta burung berkicau untuk mencari dan memilikinya. Bagi pecinta burung berkicau jalak suren disukai karena mempunyai suara kicau yang khas dan keras dengan nada nyaring / tinggi.

Semakin langkanya burung jalak suren ditemukan di alam bebas menjadikan alasan bahwa penangkaran burung ini penting dilakukan. Dipandang dari segi kelestarian satwa maka penangkaran jalak suren akan berarti ikut menjaga agar spesies burung ini tetap lestari tidak punah. Namun demikian ada aspek penting lain yang mendorong orang untuk mengembangbiakkan burung ini yaitu aspek ekonomi dimana penangkaran jalak suren  menjanjikan keuntungan yang cukup tinggi.

 

PENANGKARAN

 A. INDUKAN

Syarat utama dalam menangkarkan / mengembangbiakkan jalak suren tentu saja adalah harus ada indukan. Untuk memperoleh indukan (jantan dan betina dewasa yang sudah jodoh) dapat dilakukan dengan cara :

 

1) Membeli indukan.

Cara ini adalah cara yang praktis dan cepat. Namun demikian untuk mendapatkan indukan yang benar-benar bagus memerlukan biaya yang tinggi. Saat ini harga 1 pasang indukan bagus berkisar 2 juta – 2,5 juta rupiah . Indukan yang bagus adalah ”indukan yang menghasilkan keuntungan tinggi”. Biasanya indukan ini adalah indukan muda yang sudah pernah bertelur 2 sampai 5 kali dengan hasil yang bagus artinya telur yang dihasilkan fertil dan menetas. Dari beberapa kali bertelur tersebut dapat dinilai hal untuk dipertimbangkan :

  •  berapa biasanya telur yang dihasilkan untuk 1 kali masa pengeraman. Rata-rata jalak suren mengerami 3 telur, namun ada juga yang mengerami 2 telur dan 4 telur.
  • berapa tingkat penetasan telur yang dierami tersebut. Banyak kejadian dalam 1 kali pengeraman telur hanya menetas sebagian saja atau bahkan tidak menetas semua. Telur yang tidak menetas bisa disebabkan karena memang infertil tidak dibuahi atau bisa juga disebabkan telur fertil tetapi dalam proses pengeraman terjadi gangguan sehingga embrio tidak berkembang, dan ini salah satu sebabnya adalah karena perilaku induknya dalam masa mengerami. Gangguan oleh induk bisa karena jantan dan betina sering berebut mengerami sehingga justru telur terbengkelai, atau bahkan ada perilaku dari indukan yang suka membuang telurnya tanpa sebab yang jelas.
  •  tentunya kondisi fisik indukan dan kesehatannya juga perlu dijadikan bahan pertimbangan

 

2) Membuat indukan dari anakan.

Cara ini memerlukan waktu yang cukup lama. Jalak suren mulai produktif pada umur sekitar 10 – 12 bulan. Keuntungan dari cara ini adalah indukan burung benar-benar diketahui masih muda jadi masih mempunyai masa bertelur yang panjang dan indukan jantan betina adalah pasangan yang seimbang umurnya. Total biaya yang dikeluarkan juga lebih kecil, bila 2 ekor anakan burung harganya 500 ribu maka biaya pembesaran sampai umur dewasa tidak sampai 500 ribu jadi total kurang dari 1 juta. Apakah mudah membuat indukan jalak suren ? Jawabnya adalah mudah untuk membesarkan sampai dewasa tetapi cukup sulit untuk menjodohkan. Hal ini karena ”dengan cara biasa sangat sulit atau bahkan tidak bisa membedakan jenis kelamin jantan dan betina dari burung ini bila umurnya masih muda”. Karenanya untuk membuat indukan dapat dilakukan dengan membesarkan jalak suren anakan dalam jumlah banyak dan dipelihara dalam satu kandang berukuran besar. Dalam kandang pembesaran tersebut pada saatnya akan diseleksi jantan dan betina setelah ciri-ciri jenis kelaminnya tampak.

 

Ciri-ciri umum jalak suren jantan : ukuran tubuh lebih besar dengan tubuh berbentuk lurus, lonjong dan panjang (burung betina memiliki tubuh cenderung bulat dan pendek). Kepalanya bulat dan besar dengan paruh tampak lebih kuat dan panjang. Warna merah pada kulit sekitar mata tampak lebih menyala. Bulu-bulu burung jantan memiliki warna hitam lebih legam dan mengkilat sedangkan warna putihnya lebih bersih. Ekornya lebih panjang. Jari-jari kakinya tampak lebih kokoh. Apakah ciri-ciri tersebut akurat untuk menentukan jantan dan betina? Karena sifatnya komparasi atau perbandingan maka cara ini sebaiknya tidak untuk diterapkan pada setiap kondisi. Mungkin ciri-ciri tersebut bisa membantu kalau burung yang diseleksi mempunyai keseraman umur, habitat, makanan dan lainnya seperti dalam kandang pembesaran. Sebagai contoh adalah  walaupun sama-sama berkelamin jantan, warna merah disekitar mata akan lebih menyala pada burung dengan umur lebih dewasa, habitat / kandangnya cukup terkena panas matahari langsung, makanan tercukupi dan mempunyai nutrisi tinggi.

Ciri-ciri khusus jalak suren jantan : ciri-ciri yang digunakan untuk membedakan jenis kelamin jalak suren yang paling akurat dan dapat dilakukan dengan relatif mudah adalah ”jalak suren jantan mempunyai warna kebiruan didaerah sekitar kloaka sedangkan jalak suren betina tidak”. Namun ciri-ciri ini hanya bisa diamati bila burung sudah berusia dewasa kurang lebih 10 bulan. Warna kebiruan mula-mula tidak terlalu jelas dan akan menjadi jelas seiring bertambahnya umur burung.

 

Bila sudah dapat dibedakan jenis kelaminnya maka jalak suren dapat dipindahkan dari kandang pembesaran ke kandang penangkaran. Caranya adalah dengan memasukkan 1 jantan dan 1 betina dalam kandang penangkaran atau dengan kata lain dipaksa untuk berjodoh. Apabila jalak suren menunjukkan sikap saling menyerang maka dapat dilakukan salah satu burung dimasukkan kandang kecil dan digantungkan dekat dengan kandang penangkaran. Selain itu bisa menggunakan kandang khusus untuk menjodohkan yaitu kandang berbentuk memanjang dengan tengahnya diberi penyekat tembus pandang dengan pintu penghubung yang bisa dibuka tutup, burung jantan dan betina masing-masing dimasukkan pada ruang kanan dan kiri.

 

Indukan jalak suren : burung jantan dan betina jodoh dan siap berkembang biak dicirikan dengan kicauan saling bersahutan dengan bulu-bulu kepala tegak dan gerakan khas.

 

B. KANDANG

Kandang penagkaran

Kandang penangkaran yang paling ideal adalah yang paling mirip dengan kondisi habitat alaminya di alam bebas. Ukurannya luas dan terdapat pohon-pohon di dalamnya. Namun demikian kandang seperti tersebut di depan bukanlah pilihan terbaik bila penangkaran jalak suren diorientasikan untuk diambil keuntungan rupiahnya karena tidak efisien ruang dan tingkat kesulitan perawatan lebih tinggi. Kandang penangkaran sederhana tetapi layak dan tetap mampu memberi hasil yang baik dapat dibuat dengan ukuran 1m x 1m x 2m (P x L x T).

Di dalam kandang disediakan tempat hinggap 1 atau 2 buah. Sebaiknya tempat hinggap diletakkan agak dipinggir agar tidak menggangu aktifitas terbang burung di dalam kandang tetapi juga tidak terlalu dekat dengan dinding agar bulu ekor tidak rusak karena bergesekan dengan dinding. Tempat hinggap dapat dibuat dari bambu ataupun kayu memanjang. Perlu juga disediakan kotak untuk bersarang dan bertelur dapat berbentuk persegi panjang 40cm x 25cm x 25cm (P x L x T). Bagian atas dan depan kotak tidak perlu ditutup, dibagian depan perlu disisakan papan untuk hinggap dan sekaligus tempat perkawinan jalak suren. Kotak sarang diletakkan di bagian dalam kandang sebelah atas dengan arah pintu kotak tidak menghadap ke arah muka kandang penangkaran agar jalak suran yang sedang mengerami telur tidak mudah terganggu oleh aktifitas manusia di sekitar kandang.

Tempat makan dapat ditaruh didepan agar mudah dijangkau. Makanan jalak suren lazimnya adalah voer / poer burung dengan makanan tambahan pisang, cacing atau jangkrik. Tempat minum sebaiknya mempunyai ukuran cukup besar bila sekaligus difungsikan sebagai tempat mandi, jalak suren mempunyai kebiasaan suka mandi. Media sarang berupa daun cemara kering dapat diberikan dilantai kandang secukupnya sekedar untuk pancingan. Bila terlihat jalak suren mulai membawa media sarang tersebut ke dalam kotak sarang barulah daun cemara kering tersebut diberikan lebih banyak agar cukup bagi jalak suren untuk membuat sarang didalam kotak. 

 

Kandang penangkaran : mempersiapkan kandang penangkaran. Dalam gambar tampak model berukuran 1m x 1m x 2m (P x L x T). Bahan dinding kandang dapat berupa papan, eternit / asbes, anyaman bambu atau dengan bahan dinding permanen berupa batu bata / batako.

 

Kandang pembesaran

Kandang ini hanya diperlukan bila akan membuat indukan dari jalak suren anakan yang banyak (ombyokan). Prinsipnya mirip dengan kandang penangkaran hanya saja berukuran lebih besar dan tidak perlu diberi kotak sarang.

 

Kandang pembesaran :  ukurannya bebas asal cukup luas bagi jalak suren yang ada di dalamnya. Bila beruntung pada saat umur dewasa dapat didapatkan indukan-indukan sudah berjodoh sendiri dimana menunjukkan tanda-tanda jalak suren berpasangan. Burung yang sudah bejodoh dalam kandang pembesaran dapat diambil dengan terlebih dahulu diberi tanda misalnya ditembak dengan sprayer air dengan pewarna teres / sumba makanan.

 

B. MULAI PRODUKTIF

Indukan jalak suren yang sudah menunjukkan tanda-tanda jodoh / berpasangan ditempatkan dalam kandang penangkaran dengan perlakuan yang agak khusus terutama kebutuhan nutrisi makanan harus tercukupi. Dapat dilakukan dengan memberi makanan tambahan lebih intensif berupa jangkrik atau cacing karena mempunyai kandungan protein tinggi. Setelah melalui proses perkawinan dan membuat sarang pasangan jalak suren akan bertelur dan mengerami. Satu pasang jalak suren pada umumnya bertelur 3 butir. Namun ada juga yang bertelur 2 atau 4 butir. Walaupun biasanya jumlah telur akan mempunyai kecenderungan tetap untuk satu pasangan jalak suren, namun ada kalanya dapat berubah karena faktor makanan, umur atau sebab lainnya. Jalak suren yang cenderung bertelur 4 butir tentu saja sangat istimewa dan sangat diharapkan apalagi bila dalam proses selanjutnya telur-telur tersebut menunjukkan fertil dan induknya mampu mengerami dengan baik sehingga menetas semua.

Telur burung jalak suren : berwarna hijau, bandingkan ukurannya dengan telur ayam kampung dan telur bebek

 

Telur jalak suren yang dierami induknya akan menetas setelah 14 hari. Misalnya jalak suren bertelur pertama tanggal 1 maka akan menetas pada tanggal 15. Setelah 7 – 10 hari dari telur menetas indukan akan bertelur lagi, jadi rentang waktu jalak suren bertelur ke waktu bertelur selanjutnya kurang dari 25 hari. Dengan kata lain kurang dari 1 bulan indukan akan menetaskan telur berikutnya.

Anak jalak suren yang baru menetas sebaiknya segera diambil beserta telur yang masih belum menetas. Anak burung dipindahkan ke dalam box penghangat. Pemberian makan pertama dapat dilakukan setelah 3 – 5 jam dari saat telur menetas. Makanan berupa kroto (telur semut pohon/ngangrang) yang dibasahi dengan air hangat, bisa juga diberi cacing yang terlebih dahulu dipotong-potong.

Sedangkan telur yang belum menetas dimasukkan ke dalam alat penetas telur. Telur yang akan menetas bila diamati sudah terdapat retakan-retakan kecil pada kulitnya. Kalau dihadapkan pada matahari atau lampu telur sama sekali gelap tidak tembus pandang. Telur yang tampak terang berarti telur infertil dan tidak akan menetas. Alat tetas walaupun sederhana tetapi sebaiknya menggunakan alat pengatur kestabilan temperatur yang biasa disebut termostat. Temperatur untuk menetaskan telur jalak suren berdasar pengalaman mempunyai hasil baik pada suhu 37°C  37,75° Celcius. Suhu 37°C sampai dengan 38°C merupakan suhu yang optimal. Kelembaban udara dalam alat penetas perlu dijaga agar cukup tinggi yaitu kelembaban > 50 %, dengan kelembaban tinggi akan menjadikan kulit telur remah tidak kering liat dan keras sehingga embrio lebih mudah memecahkan cangkang telur. Dapat dengan cara menyemprotkan air hangat menggunakan sprayer yang diset kabut / butir air sangat halus, atau bisa pula dengan meletakkan cawan di dalam alat penetas yang diisi air hangat.

Telur menetas di dalam alat tetas : telur jalak suren menetas setelah dierami 14 hari oleh induknya. Telur yang sudah siap menetas dapat pula diambil untuk ditetaskan dalam alat penetas.

 

Anak jalak suren (piyik) yang sudah menetas diambil dan dipindahkan ke dalam box penghangat dijadikan satu dengan anakan lainnya yang seusia, agar mudah dalam parawatan dan pemberian makan. Piyik umur 0 – 3 hari dapat diberi makan kroto yang dibasahi air hangat. Umur 4 – 6 hari diberi kroto yang dicampur dengan air voer /poer. Umur 7 hari sudah dapat diberi makan voer yang basah dan dihaluskan. Umur 14 hari anakan dapat dikeluarkan dari box penghangat. Sampai umur kira-kira 1,5 bulan anakan disuapi voer basah, dan sedikit-sedikit akan mulai berlatih makan sendiri. Pada umur 2 bulan anakan jalak suren sudah bisa makan sendiri voer kering. Pada umur 2 – 3 bulan anakan dapat dipindahkan ke kandang pembesaran bila dimaksudkan untuk dijadikan indukan atau akan dijual pada usia dewasa.

 

Catatan kecil :

§        *  Harga piyik pecah telur saat ini 150rb / ekor

§        *  Harga anakan umur 3 bulan sekitar 250rb – 300rb / ekor

§        *  Harga jalak uren dewasa siap dijodohkan 500rb / ekor

§         * Harga indukan yang sudah jodoh tetapi belum bertelur 1 – 1,5 juta

§         * Harga indukan muda dengan sejarah bertelur yang baik diatas 2 juta / pasang

            Bila ada yang menjual indukan dengan harga murah misalnya 1,3 juta kemungkinannya adalah :

          Umur antara jantan dan betina indukan tersebut terpaut jauh, sehingga nantinya akan mengurangi masa produktifnya karena salah satu induk sudah terlalu tua lebih dahulu. Tanda yang sangat sederhana untuk menaksir usia jalak suren dapat dilihat pada kaki bawah yang tidak ditumbuhi bulu. Kaki jalak suren muda masih berukuran relatif kecil dengan penampang relatif bulat. Semakin tua umurnya akan tumbuh semacam sisik atau kulit keras pada kaki ini. Sisik kaki yang semakin tebal dengan sudut semakin tajam (nglingir) dapat diperkirakan bahwa umurnya semakin tua.

          Indukan mempunyai sejarah bertelur yang kurang baik : sebagian telur atau seluruhnya sering tidak menetas karena infertil atau sebab lain, induk mempunyai kebiasaan mematuk dan membuang telur pada masa-masa mengerami.

          Indukan kondisinya tidak sehat

          Dan kemungkinan yang lain adalah : ANDA MEMANG BERUNTUNG !

 

 

SELAMAT MENCOBA

 

 

www.pelangidanbidadari.wordpress.com                                   19 Agustus 2011

 

 

 

JANGAN BERBUKA PUASA DENGAN YANG MANIS !

Standar

5 Agustus….berarti sudah 5 hari kita menjalani puasa Ramadhan, Alhamdulillah kita diberi kesempatan dan kekuatan dari-Nya. Selama 5 hari yang sudah terlewati ada sedikit pertanyaan “APAKAH MENU SAJIAN BUKA PUASA KITA?”.Sering kita dengar kalimat “BERBUKA PUASALAH DENGAN MAKANAN ATAU MINUMAN YANG MANIS,’ katanya konon itu dicontohkan Rasulullah SAW. Benarkah demikian? Dari Anas bin Malik ia berkata : “Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud) Nabi Muhammad SAW berkata : “Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci.” Nah…Rasulullah berbuka dengan kurma. Kalau tidak mendapat kurma, beliau berbuka puasa dengan air. Samakah kurma dengan `yang ‘manis-manis’ ? Tidak. Kurma, adalah karbohidrat kompleks (complex carbohydrate). Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman yang manis-manis yang biasa kita konsumsi sebagai makanan berbuka puasa, adalah karbohidrat sederhana (simple carbohydrate). Darimana asalnya sebuah kebiasaan berbuka dengan yang manis? Tidak jelas. Malah berkembang jadi waham umum di masyarakat, seakan-akan berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis adalah ‘sunnah Nabi’. Sebenarnya tidak demikian. Bahkan sebenarnya berbuka puasa dengan makanan manis-manis yang penuh dengan gula (karbohidrat sederhana) justru merusak kesehatan. Rasulullah mencontohkan buka puasa dengan kurma atau air putih, bukan yang manis-manis. Kurma, dalam kondisi asli, justru tidak terlalu manis. Kurma segar merupakan buah yang bernutrisi sangat tinggi tapi berkalori rendah, sehingga tidak menggemukkan (data di sini dan di sini). Tapi kurma yang didatangkan ke Indonesia dalam kemasan-kemasan di bulan Ramadhan sudah berupa ‘manisan kurma’, bukan lagi kurma segar. Manisan kurma ini justru ditambah kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agar awet dalam perjalanan ekspornya. Sangat jarang kita menemukan kurma impor yang masih asli dan belum berupa manisan. Kalaupun ada, sangat mungkin harganya menjadi sangat mahal. Kenapa berbuka puasa dengan yang manis justru merusak kesehatan? Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana). Karbohidrat kompleks, untuk menjadi glikogen, perlu diproses sehingga makan waktu. Sebaliknya, kalau makan yang manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Bum. Sangat tidak sehat. Kalau karbohidrat kompleks seperti kurma asli, naiknya pelan-pelan. Mari kita bicara `indeks glikemik’ (glycemic index/GI) saja. Glycemic Index (GI) adalah laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalam tubuh. Makin tinggi glikemik indeks dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah menjadi gula, dengan demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan respons insulin. Para praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat, akan sangat menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Sebisa mungkin mereka akan makan makanan yang indeks glikemiknya rendah. Kenapa? Karena makin tinggi respons insulin tubuh, maka tubuh makin menimbun lemak. Penimbunan lemak tubuh adalah yang paling dihindari mereka. Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiri dengan gula (makanan yang sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya) , sehingga respon insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak. Seorang sufi yang diberi Allah ilmu tentang urusan kesehatan jasad manusia mengatakan, bila berbuka puasa, jangan makan apa-apa dulu. Minum air putih segelas, lalu sholat maghrib. Setelah shalat, makan nasi seperti biasa. Jangan pernah makan yang manis-manis, karena merusak badan dan bikin penyakit. Itu kata beliau. Kenapa bukan kurma? Sebab kemungkinan besar, kurma yang ada di Indonesia adalah ‘manisan kurma’, bukan kurma asli. Manisan kurma kandungan gulanya sudah jauh berlipat-lipat banyaknya. Kenapa nasi? Lha, nasi adalah karbohidrat kompleks. Perlu waktu untuk diproses dalam tubuh, sehingga respon insulin dalam tubuh juga tidak melonjak. Karena respon insulin tidak tinggi, maka kecenderungan tubuh untuk menabung lemak juga rendah. Inilah sebabnya, banyak sekali orang di bulan puasa yang justru lemaknya bertambah di daerah-daerah penimbunan lemak: perut, pinggang, bokong, paha, belakang lengan, pipi, dan sebagainya. Itu karena langsung membanjiri tubuh dengan insulin, melalui makan yang manis-manis, sehingga tubuh menimbun lemak, padahal otot sedang mengecil karena puasa. Pantas saja kalau badan kita di bulan Ramadhan malah makin terlihat seperti `buah pir’, penuh lemak di daerah pinggang. Karena waham umum masyarakat yang mengira bahwa berbuka dengan yang manis- manis adalah ‘sunnah’, maka puasa bukannya malah menyehatkan kita. Banyak orang di bulan puasa justru menjadi lemas, mengantuk, atau justru tambah gemuk karena kebanyakan gula. Karena salah memahami hadits di atas, maka efeknya `rajin puasa = rajin berbuka dengan gula.’

INGIN KURUS ?
Melenceng dikit dari topik,inilah tip yang ingin kurus: JANGAN DIET ! (dalam pengertian mengurangi frekuensi makan). Diet justru menambah kecenderungan tubuh untuk menabung lemak karena ‘dilaparkan’ . Ketika diet memang makanan tidak masuk, tapi begitu makanan masuk, kecenderungan tubuh untuk menimbun lemak dari makanan justru lebih besar. Rahasia kurus sebenarnya adalah menjaga agar respon insulin dalam tubuh stabil, tidak melonjak-lonjak. Caranya, hanya makan makanan yang memberi respon insulin rendah, yaitu yang indeks glikemiknya rendah. Respon insulin tubuh meningkat bila: (1) Makin tinggi jumlah karbohidrat yang dimakan dalam satu porsi, makin tinggi pula respon insulin tubuh (ini umumnya porsi kita di Indonesia: lebih dari 70 persen dari satu porsi makannya adalah nasi). Makanya, makanlah dengan karbohidrat cukup lima puluh persennya saja. Sisanya protein, dan 5-10 persennya lemak. Lemak ini cukup dari lemak yang terkandung dalam daging yang kita makan, misalnya. Atau kuning telur. Tidak perlu menambah minyak atau memakan lemak hewan (yang justru buruk pengaruhnya bagi tubuh). Lemak (sedikit!) masih diperlukan untuk mengolah beberapa nutrisi dan vitamin, dan untuk membawa nutrisi ke seluruh tubuh. (2) Semakin tinggi GI (Glycemic Index) karbohidrat yang dikonsumsi, semakin meningkat pula respon insulin tubuh. Makanya, makan hanya makanan yang GI-nya rendah. Nanti akan dijelaskan di bawah. (3) Semakin jarang makan, semakin meningkat respon insulin setiap kali makan. Ini sebabnya diet (dalam pengertian: mengurangi frekuensi makan supaya kurus) tidak akan pernah berhasil untuk jangka lama. Setelah diet selesai, tubuh justru akan cenderung lebih gemuk dari sebelum diet. Supaya kurus (baca: supaya respon insulin tidak melonjak) justru harus makan lebih sering (4-5 kali sehari) tapi dengan porsi setengah atau sepertiga porsi biasa, dengan karbohidrat maksimal 50 persen saja setiap porsi. Kalau respon insulin tubuh sudah stabil, maka tinggal diatur: kalau ingin kurus, kalori yang masuk harus lebih sedikit dari kalori makanan yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari hari. Tambah dengan olahraga teratur untuk membakar lemak berlebih dalam tubuh, dan memperbesar otot. Otot membutuhkan energi, maka makin terlatih otot, ia akan makin mengkonsumsi lemak dalam tubuh kita untuk energi. Sebaliknya kalau ingin memperbesar otot (bukan gemuk) atau mengencangkan badan, maka kalori yang masuk harus agak lebih banyak dari jumlah kalori yang akan kita pakai untuk aktivitas selama sehari, agar otot mengalami pertumbuhan. Otot sendiri dirangsang pertumbuhannya dan ‘kekencangannya’ dengan olahraga teratur. Perbanyak protein agar pertumbuhan otot optimal. Karbohidrat cukup diposisikan sebagai bahan pemberi energi, bukan untuk mengenyangkan perut. Lucu ya: kalau ingin kurus atau memperbaiki bentuk badan, termasuk menumbuhkan otot, justru harus makan lebih sering dengan porsi kecil. Makan yang mengandung lemak, goreng-gorengan, kanji, atau karbohidrat sederhana seperti gula, manisan, minuman ringan bersoda dan sebangsanya itu sudah out of the question. Kalau kita jarang makan, atau makan tidak teratur dan sekalinya makan ‘balas dendam habis-habisan’ , ya justru respon insulin kita juga melonjak dan membuat tubuh jadi menimbun lemak. Sekali lagi, baik ketika berbuka puasa atau dalam makanan keseharian, makanlah makanan yang seimbang: 50 persen karbohidrat kompleks, 40-45 persen protein dan 5-10 persen lemak dalam setiap porsinya. Jauhilah karbohidrat sederhana sebisa mungkin. Kalaupun harus makan karbohidrat sederhana karena butuh energi cepat carilah yang nilai indeks glikemiknya rendah. Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu untuk diubah tubuh menjadi energi. Dengan demikian, makanan diproses pelan-pelan dan tenaga diperoleh sedikit demi sedikit. Dengan demikian, kita tidak cepat lapar dan energi tersedia dalam waktu lama, cukup untuk aktivitas sehari penuh. Sebaliknya, karbohidrat sederhana menyediakan energi sangat cepat, tapi akan cepat sekali habis sehingga kita mudah lemas. Maka, ketika makan sahur, jangan makan yang banyak mengandung gula, karena kita akan cepat lemas. Makanlah karbohidrat kompleks (protein jangan dilupakan!) sehingga kita tetap berenergi sampai waktu berbuka. Karbohidrat sederhana, GI tinggi (energi sangat cepat habis, respon insulin tinggi: merangsang penimbunan lemak) adalah: sukrosa (gula-gulaan), makanan manis-manis, manisan, minuman ringan, jagung manis, sirop, atau apapun makanan dan minuman yang mengandung banyak gula. Hindari, puasa atau tidak puasa. Karbohidrat sederhana, GI rendah (energi cepat, respon insulin rendah): buah-buahan yang tidak terlalu manis seperti pisang, apel, pir, dan sebagainya. Sekarang ngerti kan, kenapa para pemain tenis dunia, pemain bola, pemain basket atau pelari sering terlihat `ngemil pisang’ di pinggir lapangan? Karena mereka butuh energi cepat, tapi nggak ingin badannya gembul berlemak. Karbohidrat Kompleks, GI tinggi (energi pelan-pelan, tapi respon insulinnya tinggi): Nasi putih, kentang, jagung. Karbohidrat Kompleks, GI rendah (energi dilepas pelan-pelan sehingga tahan lama, respon insulin juga rendah): Gandum, beras merah, umbi-umbian, sayuran. Ini yang paling dicari para praktisi fitness. Makanan yang diproses pelan-pelan (karbohidrat kompleks) akan membuat kita tidak cepat lapar dan energi dihabiskan cukup untuk aktivitas satu hari penuh; respon insulin rendah membuat tubuh kita tidak cenderung untuk menabung lemak. Ketika berbuka, sesuai anjuran Rasulullah dan sufi tadi, biasakan minum segelas air, lalu shalat maghrib. Setelah shalat makan nasi seperti biasa, sebisa mungkin dengan porsi karbohidrat- protein-lemak- air proporsional. Dan tentu tidak untuk ‘balas dendam’ karena puasa seharian. Ini justru saat yang penting untuk melatih melawan keinginan hawa nafsu ‘makan sekenyang-kenyangny a’. Belajar sabar.

Kembali ke topik.
Jadi, sepertinya, “berbukalah dengan yang manis-manis” itu adalah kesimpulan yang terlalu tergesa-gesa atas hadits tentang berbuka diatas. Karena kurma rasanya manis, maka muncul anggapan bahwa (disunahkan) berbuka harus dengan yang manis-manis. Pada akhirnya kesimpulan ini menjadi waham dan memunculkan budaya berbuka puasa yang keliru di tengah masyarakat. Yang jelas, ‘berbukalah dengan yang manis’ itu disosialisasikan oleh slogan advertising banyak sekali perusahaan makanan di bulan suci Ramadhan. Namun demikian, SEKIRANYA ADA DIANTARA SAHABAT YANG MENEMUKAN HADITS YANG JELAS bahwa Rasulullah memang memerintahkan berbuka dengan yang manis-manis, mohon sudilah menulis di komentar di bawah! Saya, mungkin juga para sahabat yang lain, ingin sekali tahu. Semoga tidak termakan waham umum `berbukalah dengan yang manis’. Atau lebih baik lagi, jangan mudah termakan waham umum tentang agama. Periksa dulu kebenarannya. Kalau ingin sehat, ikuti saja kata Rasulullah: “Makanlah hanya ketika lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang.” Juga, isi sepertiga perut dengan makanan, sepertiga lagi air, dan sepertiga sisanya biarkan kosong. “Kita (Kaum Muslimin) adalah suatu kaum yang bila telah merasa lapar barulah makan, dan apabila makan tidak hingga kenyang,” kata Rasulullah. “Tidak ada satu wadah pun yang diisi oleh Bani Adam, lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap untuk memperkokoh tulang belakangnya agar dapat tegak. Apabila tidak dapat dihindari, cukuplah sepertiga untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya yang bersumber dari Miqdam bin Ma’di Kasib)
Semoga bermanfaat.

SALAM BIDADARI

—– TULISAN INI DIKUTIF DARI BERBAGAI SUMBER——